RMK NEWS | Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, angka kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ciamis, Jawa Barat, mengalami penurunan. Meski landai, namun warga harus tetap waspada dan melakukan pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Sampai dengan Juli 2023, tercatat jumlah warga Ciamis yang terjangkit DBD sebanyak 140 kasus dengan 1 orang meninggal dunia.
Kabid P2P Dinkes Ciamis Edis menjelaskan setiap sebulan sekali pihaknya memperbaharui data kasus sesuai laporan dari setiap kecamatan.
“Untuk saat ini penanganan DBD terus kita upayakan demi menekan jumlah kasus. Kami dapat mengetahui berapa jumlah warga yang terkena DBD,” ungkapnya.
Dari 140 kasus DBD itu, rincinya, Januari 20 kasus, Februari 21 kasus, Maret 21 kasus, April 26 kasus, Mei 21 kasus (meninggal 1 orang), Juni 16 kasus, Juli 16 kasus.
“Untuk bulan Juni dan Juli alhamdulilah ada penurunan jumlah kasus dari bulan sebelumnya. Hal itu dampak dari hidup sehat dan bersih yang terus warga laksanakan,” jelasnya
Faktor cuaca juga turut mendukung turunya angka kasus DBD, terlebih sekarang tidak sering terjadi hujan. Sehingga genangan-genangan air tidak terjadi seperti terdapat dalam barang bekas.
Guna mencegah kasus DBD, Dinkes Ciamis bersama dengan petugas kesehatan dari 37 Puskesmas tidak berhenti melakukan sosialisasi pembernatasan sarang nyamuk (PSN). Mengingatkan masyarakat untuk menjaga PHBS.
“Pentingnya PSN terus kita galakan bersama-sama baik di perkotaan maupun pedesaan, perkantoran maupun rumah. Sekarang kasus DBD sudah merata di 27 kecamatan, setiap kecamatan ada kasus,” katanya.
Selain PSN, pihaknya pun tetap melakukan pengasapan atau fogging. Namun untuk pelaksanaan fogging ketika ada permintaan dari warga yang wilayahnya terdapat kasus DBD.
“Tidak setiap ada kasus langsung fogging. Intinya kita harus menjaga kesehatan lingkungan masing-masing secara bersama-sama. Warga kami imbau tetap waspada dan laksanakan PSN,”.
sumber : HarapanRakyat.com