RMK NEWS | Kasi SMP di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Supri, minta kegiatan literasi yang sudah dilakukan lebih dikuatkan kembali yang tentunya dengan pengawasan lebih.
“Termasuk, dari kami Dinas Pendidikan dari unsur pengawas, bahkan dari orang tua dan komite semua,” ujar Supri dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Kamis (3/8/2023) malam.
Hal itu harus dilakukan agar siswa yang belum bisa atau tidak lancar membaca menjadi bisa cepat membaca.
Menurutnya, program gerakan literasi sebetulnya itu sudah bagus dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mangunjaya.
“Kita kan membuat kegiatan semacam pembiasaan 5 sampai 10 menit sebelum kegiatan pembelajaran anak-anak dibimbing oleh gurunya untuk melakukan kegiatan membaca,” katanya.
Permasalahan lain munculnya anak SMP yang tidak bisa membaca di antaranya disebabkan Pandemi Covid-19.
Ketika Pandemi Covid-19 kemarin kegiatan pembelajaran menggunakan gadget karena tidak melaksanakan pembelajaran secara tatap muka.
“Nah, di situlah jadi tidak ada kegiatan bimbingan langsung kepada siswa. Sedangkan kemarin-kemarin kan kita memercayakan orang tua, kita memercayakan media seperti gadget,” ucap Supri.
Karena itu, lanjut dia, ketika ada soal yang kemudian dilaksanakan secara online daring, itu tidak terkontrol.
“Kan pihak sekolah enggak tahu yang mengerjakannya itu siapa. Apakah orang tuanya ataukah mungkin kakaknya. Jadi, termasuk enggak terkontrol juga oleh kita,” kata dia.
“Apalagi di jenjang SD, di masa anak-anak kelas 1, 2, 3 rajin membaca tapi sementara kita bapak ibu gurunya tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Nah, itu mungkin di antaranya,” ujarnya.
sumber : jabar.tribunnews