RMK NEWS | Pemerintah Kota Tasikmalaya mulai melakukan persiapan pemberian vaksinasi human papilloma virus (HPV) dan Rotavirus (RV). Vaksinasi HPV adalah pencegahan penyakit kanker rahim atau serviks, sementara RV adalah pencegahan penyakit diare.
Vaksinasi HPV diberikan kepada anak perempuan usia sekolah dasar, sementara RV diberikan kepada bayi usia 2, 3 dan 4 bulan.
Masyarakat diharapkan mendukung program tersebut karena kanker serviks dan diare selama ini cukup mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Terkait potensi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang kerap membuat khawatir dan menghambat imunisasi, Pemkot Tasikmalaya mengklaim dua vaksinasi ini aman.
“Makanya ada screening dulu, pemeriksaan dulu, wawancara dulu. Ini kan penerima vaksinasinya anak-anak jadi harus ditanya dulu orang tuanya. Saya kira masyarakat tidak perlu takut,” kata Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya, Ivan Dicksan usai menghadiri kick off pelaksanaan vaksinasi HPV dan RV di sebuah hotel Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Rabu (9/8/2023).
Vaksinasi HPV dan RV ini merupakan vaksinasi baru yang masuk dalam daftar imunisasi wajib bagi masyarakat. Sehingga sejauh ini belum muncul kasus adanya KIPI dari pemberian vaksinasi ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat menjelaskan target vaksinasi HPV saat ini tercatat ada 6.318 anak perempuan kelas 5 Sekolah Dasar.
“Sasarannya anak perempuan kelas 5 SD, ini akan diberikan 2 dosis atau dua kali suntik. Virus papilloma ini adalah penyebab utama kanker serviks. Jadi dengan vaksinasi ini diharapkan ke depan kasus kanker serviks bisa nol,” kata Uus.
Dia menjelaskan penyakit yang menyerang rahim perempuan ini memiliki risiko tinggi. Dari 32 kasus yang muncul di Kota Tasikmalaya dalam setahun belakangan ini, 5 pasien diantaranya meninggal dunia. “Ya jelas bahaya, bisa menyebabkan kematian atau harus dilakukan tindakan pengangkatan rahim,” kata Uus.
Sementara itu untuk vaksinasi RV tercatat ada 10.473 bayi yang menjadi sasaran. Pemberian vaksinasi penyakit diare ini diberikan sebanyak 3 kali.
Uus menjelaskan penyakit diare pada anak ini erat kaitan dengan upaya penanggulangan stunting. Anak yang terkena diare akan mengalami masalah dalam penyerapan nutrisi sehingga pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan.
“Diare juga memiliki risiko tinggi dan menjadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena bisa menyebabkan kematian. Dan yang tak kalah penting ini juga berkaitan dengan upaya pencegahan stunting. Ketika pencernaan atau penyerapan nutrisinya baik, tentu anak akan tumbuh dengan baik pula,” kata Uus.
Uus juga mengatakan di kalangan masyarakat diare diasumsikan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, padahal diare justru bisa juga disebabkan oleh virus, bahkan virus menjadi penyebab utama. “Virus juga penyebab diare, memang ada yang diakibatkan bakteri. Tapi justru virus diare ini jadi penyebab utama diare,” kata Uus.
Uus juga mengatakan vaksinasi HPV dan RV telah masuk menjadi daftar vaksinasi wajib yang akan diberikan kepada masyarakat.
sumber: detik.com