RMK NEWS | – Sebuah video iring-iringan pasangan pengantin di Tasikmalaya mencuri perhatian pengguna media sosial. Rekaman video yang terjadi di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya itu viral karena dinarasikan sebagai perayaan pernikahan sultan.
Dari rekaman video itu terlihat kedua mempelai menumpang dan diiringi sejumlah mobil jip. Iring-iringan mobil ini juga tampak dikawal mobil polisi.
Kehadiran iring-iringan mobil ini disambut antusiasme masyarakat yang sedang berada di pusat Kota Tasikmalaya. Warga terlihat melambaikan tangan dan merekam momentum pernikahan tersebut.
Kedua mempelai pun membuka kaca mobil dan turut membalas lambaian tangan warga. Warga terlihat antusias mengejar dan meminta konvoi berhenti sehingga kendaraan melambat.
Bahkan di dekat Simpang Empat Jalan Cihideung, kedua mempelai turun dari mobil dan memberikan penghormatan kepada masyarakat yang menyambutnya.
Turunnya mempelai yang sedang berbahagia ini terlihat spontan setelah banyak masyarakat yang memanggil dan meminta turun karena ingin mendokumentasikan moment langkah ini.
Bak pasangan pangeran dan putri, keduanya turun dan disambut hangat warga. Mempelai perempuan tampak cantik mengenakan gaun berwarna putih, sementara mempelai pria juga mengenakan setelan mirip seorang pangeran.
Usai turun dari mobil menyapa warga, iring-iringan pengantin ini kemudian melanjutkan perjalanan berkeliling Kota Tasikmalaya.
Penelusuran detikJabar, pasangan pengantin viral ini adalah Aisha Farheen Servia dan Agung Tri Poerbowo.
Aisha adalah anak keempat dari Weqar Nizar, seorang pengusaha tekstil yang cukup terkenal di Tasikmalaya. Salah satu bidang usahanya yang dikenal luas publik Priangan Timur adalah toko kain Azad di Jalan Cihideung, yang berada tidak jauh dari posisi turunnya pengantin. Sehingga banyak dari pengunjung yang mengenali keluarga besar ini.
Aisha Farheen sendiri merupakan penyandang gelar master bisnis dari sebuah universitas di Inggris. Dia juga seorang pengusaha.
Sementara mempelai pria adalah seorang perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris. Agung saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota.
Mereka melangsungkan pernikahan pada Minggu (3/9/2023) di sebuah hotel berbintang di Jalan Yudanagara Kota Tasikmalaya.
Momentum iring-iringan kendaraan jip itu dilakukan pada Minggu petang, usai acara resepsi pernikahan. Mereka sengaja konvoi keliling kota lalu pulang menuju ke kediaman pengantin.
“Parade usai resepsi itu merupakan bagian dari kegiatan yang telah disusun oleh pihak WO (wedding organizer) untuk kebutuhan dokumentasi sekaligus mengapresiasi wajah baru Jalan HZ yang lebih menarik” kata Farhan, kakak dari pengantin wanita, Senin (4/9/2023) malam.
“Mereka teman-teman pengusaha dan komunitas jip ingin membahagiakan pengantin setelah lelah resepsi. Kemudian tim dokumentasi atau WO juga meminta itu,” tambah Farhan.
Farhan mengaku tak menyangka moment itu akan mendapat sorotan masyarakat lalu videonya menyebar luas.
“Kami juga tak menyangka respons masyarakat yang hadir begitu hangat menyambut kami. Mereka melambaikan tangan dan banyak yang mengabadikan dengan kamera ponsel sehingga jadi viral ya,” kata Farhan.
Atas sambutan hangat itu, akhirnya konvoi berhenti lalu kedua mempelai turun dari mobil untuk memberikan penghormatan dan ucapan terima kasih.
“Waktu itu vibes nya positif, warga senang kami senang. Sehingga pengantin diarahkan WO untuk turun sebagai sikap respect terhadap masyarakat yang menyambut,” kata Farhan yang berada di belakang mobil pengantin saat itu.
Namun demikian Farhan mengatakan pihaknya menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelaksanaan konvoi itu ada pihak yang terganggu atau tak nyaman.
“Kalau sekiranya ada yang kurang berkenan kami mohon maaf, kami hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan menyapa dan merespons masyarakat yang menyambut kami. Sedianya acara itu hanya iring-iringan mengantarkan pengantin yg didokumentasikan oleh fotografer dan videografer,” papar Farhan.
Selain itu Farhan juga menegaskan bahwa semua konsep pesta pernikahan, termasuk kegiatan konvoi keliling kota tersebut, merupakan inisiatif pihak keluarga pengantin perempuan dan bagian dari agenda WO sebagai penutup rangkaian kegiatan untuk kembali ke kediaman pengantin.
“Oh kalau adik ipar saya (Agung) tak tahu apa-apa, dia hanya diarahkan step by step untuk mengikuti alur rundown kegiatan acara pernikahan,” kata Farhan.
Sumber : Detik.Jabar