RMK NEWS | Kasus tiga pelajar yang melakukan pengancaman terhadap seorang guru SMP Negeri 8 Kota Banjar, Jawa Barat, berakhir dengan damai.
Hal itu setelah kedua belah pihak antara Rikma Dewangga dengan tiga orang pelajar melakukan musyawarah dan sepakat untuk berdamai.
Guru SMP Negeri 8 Kota Banjar Rikma Dewangga mengatakan, sebagai seorang guru berpikir tidak bersikap arogan untuk melaporkan dan memperpanjang masalah tersebut.
“Untuk pengancaman yang kemarin alhamdulillah sudah berakhir dan damai. Karena saya memikirkan sebagai seorang guru dan mereka seperti itu bukan harus dipenjarakan, tapi harus dibina,” kata Rikma Dewangga, Selasa (5/9/2023).
Rikma menuturkan, ketiga orang pelajar yang mengancam akan membunuh guru itu sudah meminta maaf dan mengaku khilaf.
“Yang melakukan pengancaman tiga orang, satu orang sekolah di SMP swasta dan dua orang sekolah di SMPN 8 Kota Banjar. Alhamdulillah semuanya sudah meminta maaf,” terangnya.
Sebelumnya, peristiwa itu berawal saat Rikma Dewangga, menjemput anaknya pada Sabtu (26/8/2023) sore. Ia melihat ada pelajar SMPN 8 Kota Banjar, di simpang empat djarum yang masih memakai seragam sekolah.
Kemudian, guru tersebut menginformasikan kepada wali kelas agar memeriksa siswanya yang belum pulang ke rumah melalui grup kelas di aplikasi percakapan Whatsapp.
Dugaan karena tak terima dengan hal itu, mereka lantas melakukan pengancaman terhadap guru tersebut melalui grup Whatsapp gabungan pelajar dari beberapa sekolah.
Rikma mengaku, mengetahui ancaman tersebut setelah memeriksa ponsel salah seorang pelajar yang kedapatan membawa handphone ke sekolah.
sumber: harapanrakyat.com