RMK NEWS | – Polres Tasikmalaya Kota masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian Fajar Muhamad Nuralam (26), warga Kampung Kebon Tengah, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Pemuda ini ditemukan tewas di Sungai Ciloseh persis di bawah jembatan Jalan Letnan Harun, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Sabtu (9/9/2023) dini hari, dengan luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
Saat dilakukan olah TKP, polisi menemukan sebilah celurit di dekat jembatan. Senjata tajam berbentuk bulan sabit berwarna kuning dan panjang sekitar 40 cm itu langsung diamankan polisi.
“Di TKP kami temukan sebilah celurit dan beberapa potong pakaian, salah satunya jaket yang diduga milik pelaku,” kata Kapolsek Indihiang Kompol Iwan.
Selain itu polisi juga menemukan sepeda motor milik korban jenis Honda Beat. Dompet milik korban juga masih ada di celana korban. “Barang-barang milik korban masih ada, ditemukan di lokasi kejadian,” kata Iwan.
Untuk kepentingan penyelidikan kasus ini, polisi merencanakan akan melakukan autopsi terhadap jenazah korban. “Ya akan diautopsi sebagai bagian proses penyelidikan, serta untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,” kata Iwan seraya mengatakan untuk motif kasus ini, pihaknya belum bisa menyimpulkan.
Sementara itu Dede, pemilik bengkel tambal ban di dekat TKP mengatakan, selepas tengah malam dia mendengar suara gaduh mirip orang berkelahi.
“Lagi tidur, bengkel sudah tutup. Terdengar suara ribut-ribut. Ada empat orang, dua sepeda motor,” kata Dede.
Saat itu Dede memilih tak keluar. Setelah banyak warga, Dede mengaku, baru keluar dari bengkelnya. Tapi dia mengaku sempat melihat seorang pria kabur dengan sepeda motor, kemudian seorang lagi kabur berlari ke area persawahan.
“Ada satu yang kabur pakai sepeda motor, satu lagi lari ke sawah. Sepertinya yang dua itu pelaku. Kalau korban, satu di jurang, satu lagi kabur ke arah perempatan Gunung Tujuh,” kata Dede.
Sementara itu Ajo (40), pemilik bengkel yang berada di dekat TKP mengatakan, salah seorang teman korban sempat menggedor rumahnya lalu meminjam tambang.
“Ada yang menggedor sekitar jam 1 malam, dia mau pinjam tali tambang, katanya untuk menarik temannya yang ada di jurang,” kata Ajo.
Menurut dia saat itu sudah ada belasan orang di lokasi kejadian yang berusaha menolong korban. “Kalau kejadiannya tidak tahu,” kata Ajo.
Herlin (25) salah seorang yang mengaku teman dekat korban mengatakan, sebelum kejadian dia sempat bertemu dengan korban. Dia mengaku, sempat diantarkan ke kosan oleh korban.
“Setelah mengantarkan saya ke kosan, dia pergi lagi. Saya kira dia langsung pulang. Terus sempat menelpon, tapi nggak jelas. Dia bilang sebentar lagi ada urusan, valvoline, valvoline gitu,” kata Herlin.
Herlin menjelaskan kata Valvoline yang diucapkan korban merujuk pada sebuah komunitas anak-anak motor.
Pantauan detikJabar di kamar mayat RSUD Kota Tasikmalaya, tubuh korban dipenuhi luka bacokan yang cukup mengerikan. Korban mengenakan kaos bertuliskan sebuah kelompok anak-anak motor.
Menurut petugas kamar mayat, jenazah korban akan menjalani autopsi pada hari Senin mendatang. “Rencananya Senin autopsi, sekarang jenazah dititipkan di RS SMC Singaparna, karena mesin pendingin di sini rusak,” kata salah seorang petugas.
Sumber : Detik.Jabar