RMK NEWS | – Kematian Fajar Muhamad Nuralam (26), warga Kampung Kebon Tengah, Kelurahan Tuguraja, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga.
Pemuda ini ditemukan tewas di Sungai Ciloseh persis di bawah jembatan Jalan Letnan Harun, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Sabtu (9/9/2023) dini hari, dengan luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
“Harapan kami kasusnya bisa cepat selesai, kasihan anak saya. Mudah-mudahan pelakunya bisa segera ditangkap,” kata Dedi Supriadi (62) bapak korban, Selasa (12/9/2023).
Usai menjalani autopsi, jenazah pemuda yang akrab disapa Ajay itu dimakamkan di TPU Cieunteung Kota Tasikmalaya. “Pokoknya kami minta hukuman yang setimpal untuk pelakunya, karena setiap perbuatan ada tanggung jawabnya,” kata Dedi.
Dedi menjelaskan, sehari-hari anak bungsunya itu mencari nafkah dengan menjadi ojol. Selama ini perilakunya tidak ada masalah alias baik-baik saja.
“Baik, di rumah dia baik, sama tetangga tidak ada masalah. Dia suka narik ojek online,” kata Dedi.
Di pihak lain polisi hingga saat ini masih terus berusaha mengungkap kasus ini. Perkembangan terakhir polisi menduga ada motif lain di samping dugaan jadi korban begal.
“Perkembangan kasusnya bergeser, semula kan diduga korban Curas (pencurian dengan kekerasan), ternyata ada motif lain, tapi belum bisa kami buka ke publik,” kata Kapolsek Indihiang Kompol Iwan, Selasa (12/9/2023).
Iwan menambahkan pihaknya sudah menemukan titik terang kasus ini, termasuk dugaan pelaku yang menyebabkan korban tewas. “Sudah ada titik terang, Mohon doanya agar kasus ini bisa dituntaskan,” kata Iwan.
Dugaan Fajar menjadi korban begal ini sebelumnya merujuk kepada pengakuan Maulana alias Dede (22), saksi yang saat itu bersama korban.
Informasi yang dihimpun kejadian berawal pada Sabtu (9/9/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB korban berboncengan dengan Maulana membeli bensin di SPBU yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Menurut pengakuan Maulana kepada polisi, sepulang dari SPBU dia berhenti di dekat jembatan. Tujuannya hendak buang air kecil.
Setelah itu datang pengendara sepeda motor dari arah berlawanan, setelah memutar balik dua orang yang berboncengan mengendarai Honda Beat itu kemudian menghampiri.
Menurut pengakuan Maulana, salah seorang dari kedua orang itu berteriak-teriak meminta kunci motor.
Namun hasil olah TKP yang dilakukan polisi, semua harta benda korban masih ada di TKP. Seperti sepeda motor, dompet dan lainnya.
Polisi menemukan sebilah celurit di dekat jembatan. Senjata tajam berbentuk bulan sabit berwarna kuning dan panjang sekitar 40 cm itu langsung diamankan polisi.
“Di TKP kami temukan sebilah celurit dan beberapa potong pakaian, salah satunya jaket yang diduga milik pelaku,” kata Kapolsek Indihiang Kompol Iwan.
Herlin (25) salah seorang yang mengaku teman dekat korban mengatakan sebelum kejadian, dia sempat bertemu dengan korban. Dia mengaku sempat diantarkan ke kosan oleh korban.
“Setelah mengantarkan saya ke kosan, dia pergi lagi. Saya kira dia langsung pulang. Terus sempat menelpon, tapi nggak jelas. Dia bilang sebentar lagi ada urusan, valvoline, valvoline gitu,” kata Herlin. Herlin menjelaskan kata Valvoline yang diucapkan korban merujuk pada sebuah komunitas anak-anak motor.
Sumber : Detik.Jabar