RMK NEWS | – Warga di Dusun Randegan 2 Desa Raharja, Kota Banjar, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih. Sumur warga mengering akibat musim kemarau. Meski pun masih ada sumur warga yang mengeluarkan air, namun keruh dan berbau.
Warga pun harus mengendapkan air keruh tersebut agar bisa layak konsumsi dan bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari seperti MCK.
Kepala Desa Raharja Yayat Ruhiyat mengatakan, menyusutnya air sumur warga akibat terdampak musim kemarau sudah terjadi sejak sepuluh hari lalu.
Air sumur warga pun mulai berkurang. Warna airnya juga berubah menjadi kuning kecoklatan dan berbau seperti mengandung minyak sehingga tidak bisa layak konsumsi.
Menurutnya, sebagian air sumur warga juga tidak bisa digunakan untuk mencuci pakaian karena bekas air keruh menempel menjadi noda pada pakaian.
“Debit air sumur warga berkurang sehingga menyebabkan perubahan warna pada air menjadi keruh dan bau. Airnya tidak bisa dikonsumsi,” kata Yayat Kamis (14/9/2023).
Yayat menjelaskan jumlah warga yang terdampak krisis air bersih tersebut sebanyak 12 kepala keluarga (KK). Berada di satu RT yaitu RT 29 RW 13, Dusun Randegan 2.
Untuk sementara ini, warga yang mengalami kesulitan air bersih masih menggunakan air dari sumur warga yang tidak keruh untuk keperluan MCK. Namun untuk kebutuhan air minum mendapat bantuan pasokan air minum dari BUMDesa.
Pemerintah desa pun sudah mengirimkan surat ke PDAM untuk peminjaman bak penampungan air. Meminta BPBD agar melakukan pendistribusian air bersih.
“Kami sudah meminta bantuan distribusi air bersih ke BPBD. Kalau untuk air kebutuhan konsumsi kami bantu air minum galon dari BUMDesa dan itu sifatnya gratis,” katanya.
Sumur Warga Mengering, BPBD Banjar Distribusikan Air Bersih
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Banjar Kusnadi, mengatakan, terdapat tiga desa/kelurahan yang sudah melaporkan adanya krisis air bersih karena terdampak musim kemarau.
Pihak BPBD, akan segera menindaklanjuti dengan mendistribusikan air bersih ke tiga wilayah itu. Pihaknya meminta agar warga menyiapkan bak penampungan di sejumlah titik lokasi distribusi.
“Dari laporan yang masuk sekarang ada penambahan lagi wilayah yang mengalami krisis air bersih. Rencananya kami akan segera lakukan distribusi bantuan,” katanya.
Sumber : HarapanRakyat.com