RMK NEWS | Buntut konser band GIGI batal digelar di Tasikmalaya, puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat Bersatu menggelar demonstrasi di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Polda Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Pembatalan konser grup musik GIGI yang secara tiba-tiba mengakibatkan kerugian bagi panitia acara dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Padahal mereka telah menyiapkan diri untuk berjualan.
Korlap Aksi, Adriana Nugraha, menyatakan, tindakan ini adalah bentuk kepedulian terhadap masa depan Kota Tasikmalaya.
Menurutnya, pembatalan konser secara mendadak dapat menciptakan preseden negatif terhadap perkembangan kota Tasikmalaya dalam segala aspek.
“Dampak dari pembatalan konser ini sangat merata, bahkan beberapa warga yang mendukung aksi kami memberikan kami air mineral sebagai bentuk dukungan,” ungkap Adriana pada Senin (18/9/2023).
Adriana menjelaskan, kerugian akibat konser GIGI batal tidak hanya dirasakan oleh pecinta musik dan para pelaku UMKM. Namun juga seluruh Kota Tasikmalaya.
Ia khawatir kejadian ini akan menciptakan citra negatif bahwa Kota Tasikmalaya tidak mendukung investasi dan kegiatan konser.
“Kami berharap agar pihak terkait lebih terbuka terhadap berbagai kegiatan, acara, atau aktivitas yang memiliki potensi dampak positif bagi masyarakat. Baik dari segi ekonomi maupun citra Kota Tasikmalaya,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP SY Zainal Abidin, menjelaskan, setiap kegiatan harus mematuhi berbagai persyaratan formal yang telah ditetapkan.
Pihak terkait, termasuk Asia Plaza sebagai pemilik tempat, lembaga kelurahan, RT, RW, dan Polsek, telah meminta EO untuk berkoordinasi dengan warga sekitar.
“Sayangnya, panitia tidak mematuhi prosedur tersebut, sehingga warga di sekitar lokasi konser terkaget-kaget,” katanya.
Kapolres juga mencatat bahwa Rumah Sakit TMC menerima keluhan dari keluarga pasien. Keluhan tersebut terkait volume musik yang terlalu keras selama konser.
Beberapa warga yang tidak terafiliasi dengan kelompok Islam manapun juga merasa terkejut dan keberatan dengan adanya konser tersebut.
“Rumah Sakit TMC mendapatkan komplain dari keluarga pasien, musiknya terlalu keras. Masyarakat yang berada di sana yang tidak terikat dalam ormas Islam manapun kaget dan menyampaikan kok ada kegiatan begini (konser),” pungkasnya.
sumber:harapanrakyat.com