RMK NEWS | – Pengelolaan sampah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini terus dimaksimalkan. Salah satunya dengan tumbuhnya bank sampah di setiap desa, yang kini berjumlah 258 unit dan satu bank sampah induk.
Keberadaan bank sampah sangat bermanfaat untuk mengurangi sampah plastik dan organik yang dibuang ke TPA.
Di era modern ini, digitalisasi bank sampah perlu diterapkan agar pengelolaan sampah di Ciamis terintegrasi. Sehingga Pemkab Ciamis melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Ciamis berupaya untuk menerapkan digitalisasi pengelolaan bank sampah di Ciamis.
Sekretaris DPRKPLH Ciamis Giyatno mengatakan dalam melakukan digitalisasi pengelolaan bank sampah ini pihaknya menggandeng akademisi. Dalam hal ini Universitas Telkom guna melakukan pendampingan dalam bidang pengelolaan sampah secara digital.
“Dengan digitalisasi, bank sampah di Ciamis bisa lebih profesional lagi. Memudahkan memberikan laporan dan memudahkan bank sampah dalam mengelola sampah terutama dalam hal administrasi,” kata Giyatno, Sabtu (16/9/2023).
Sebelumnya, Ciamis pun telah menerima sejumlah kotak sampah pintar dari Universitas Telkom. Kotak sampah pintar berbasis digital ini memiliki sensor yang dapat membaca sampah botol plastik. Orang yang membuang sampah dapat menggunakan aplikasi.
Sementara itu, dosen Universitas Telkom Putra Fajar Alam mengatakan dalam program pengabdian masyarakat ini memberikan solusi untuk pengelolaan sampah di Ciamis. Salah satunya dengan aplikasi persampahan secara daring atau digital.
Aplikasi tersebut untuk memudahkan bank sampah, tidak hanya pencatatan tapi dapat terkoneksi dan terintegrasi.
“Kami punya aplikasi Smash atau sistem online manajemen sampah. Di mana sistem ini, bank sampah menggunakan aplikasi berbasis android gratis dan disitu dapat mencatat transaksi di bank sampah. Mengelompokkan sampah sesuai kategori, data nasabah, transaksinya tercatat semua dan terhubung secara nasional,” jelasnya.
Aplikasi pengelolaan sampah tersebut dapat menghubungkan antara bank sampah, nasabah, pemerintah daerah hingga perusahaan. Ini juga menjadi salah satu pendukung program smart city.
Adapun keuntungan pengelolaan sampah secara digital, yakni mengelola data-data yang ada di bank sampah. Bisa membuka peluang kerja sama dengan industri sekaligus dengan program bantuan CSR dan pembinaan.
“Bisa tahu di Ciamis sudah berapa nih sampah yang dikelola dan yang terkumpul. Pemerintah daerah juga dapat melihat bank sampah yang performanya bagus, jadi lebih akuntabel dan transparan,” jelasnya.
Menurutnya, Ciamis saat ini sudah mulai melakukan digitalisasi pengelasan bank sampah, namun belum menyeluruh. Pihak akademisi Universitas Telkom pun siap melakukan pendampingan agar digitalisasi pengelolaan sampah di Ciamis ini bisa diimplementasikan secara menyeluruh.
“Memang ada juga pengelola bank sampah yang belum paham menggunakannya. Maka kami dampingi, tidak cukup sekali pendampingan sampai go digital,” pungkasnya.
Sumber : Detik.Jabar