RMK NEWS | – Musim kemarau tak selamanya menimbulkan bencana dan kerugian. Bagi sebagian orang, musim kemarau menjadi berkah tersendiri. Contohnya bagi warga Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, dengan memanfaatkan aliran Sungai Citanduy yang surut untuk mengais rezeki.
Warga Cijulang ramai-ramai turun ke Sungai Citanduy untuk menangkap ikan. Warga menyusuri beberapa titik bagian sungai yang paling dalam tempat ikan bersembunyi dengan menggunakan rakit bambu. Warga mampu menangkap ikan rata-rata sampai 5 kilogram sehari.
Warga yang umumnya berprofesi sebagai petani itu beralih profesi sejak beberapa pekan terakhir. Mereka juga disebut sebagai Sero Mania. Hanya dengan alat jaring sederhana dan tangan kosong, warga dapat dengan mudah menangkap ikan khas sungai seperti ikan balar, ikan bebeong dan ikan bancah.
Ikan hasil tangkapan itu biasanya dibawa pulang untuk dikonsumsi bersama keluarga. Atau ada sebagian yang dimasak dan dimakan bersama di sekitar sungai bersama warga lainnya. Warga melakukan aktivitas menangkap ikan dari siang sampai sore.
“Ya memang benar setiap musim kemarau sudah jadi tradisi mereka menangkap ikan, ngobeng terjun ke Sungai Citanduy, ke leuwi-leuwi (bagian paling dalam) yang ikannya banyak, ada juga yang mancing, atau ngobeng,” ujar Kepala Desa Cijulang Endang Hidayat ST, Rabu (4/10/2023).
Endang menyebut aktivitas warga ini sudah jadi tradisi hanya dilakukan pada musim kemarau. Ketika musim hujan, warga tidak ada yang berani terjun karena volume air Sungai Citanduy cukup dalam dan deras.
Menurut Endang, pada zaman dulu di wilayahnya terdapat Tradisi Mupuh. Yakni menangkap ikan dengan alat yang disimpan di dasar sungai kemudian setelah beberapa lama diangkat beramai-ramai.
“Jadi ceritanya tradisi menangkap ikan itu karena warga menjaga keamanan daerah di Sungai Citanduy sebagai daerah perbatasan. Jadi sambil menunggu perbatasan juga menangkap ikan,” ungkapnya.
Endang menyebut warga yang biasa menangkap ikan pada musim kemarau itu disebut Sero Mania. Warga yang menangkap ikan itu tak hanya dari Desa Cijulang, melainkan ada dari desa lain dan juga dari Ciawi Tasikmalaya.
“Asalkan menangkap ikan dengan jaring sederhana dan tangan kosong. Hal itu dilakukan untuk menjaga ekosistem sungai, tidak menggunakan alat berbahaya atau beracun,” pungkasnya.
Sumber : Detik.Jabar