RMK NEWS | Pekanbaru – Hujan deras membuat kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau mulai hilang. Namun, kabut asap Riau bisa kembali lagi karena Karhutla masih terjadi di beberapa kabupaten di Bumi Lancang Kuning.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, titik panas sebagai indikasi kebakaran lahan masih banyak pada Selasa pagi, 10 Oktober 2023. Satelit yang digunakan mendeteksi ada 163 titik panas di 7 kabupaten.
Paling banyak terdapat di Kabupaten Indragiri Hulu yaitu 147 titik. Kabupaten tersebut dalam beberapa pekan belakangan memang marak kebakaran sehingga menjadi penyumbang kabut asap beberapa waktu lalu.
Setelah Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan juga terpantau 6 titik panas. Sama dengan Indragiri Hulu, kabupaten pemekaran dari Kampar itu juga pernah menjadi penyumbang kabut asap.
Titik panas juga terdeteksi di Siak yaitu 4 titik, kemudian Indragiri Hilir 3 titik. Indragiri Hilir juga pernah menjadi penyumbang kabut asap karena ratusan titik panas dalam sebulan terakhir.
Berikutnya, titik panas juga terdeteksi di Kabupaten Bengkalis dan Kuantan Singingi, masing-masing 2 titik. Terakhir terdeteksi titik panas di Rokan Hilir yaitu 1 titik.
Sebagai informasi, titik panas belum sepenuhnya dipercaya sebagai titik api. Titik panas berdasarkan penjelasan BMKG merupakan indikator sehingga perlu dicek ke lapangan untuk memastikan apakah terjadi kebakaran atau tidak.
Di sisi lain, kebakaran terus menerus di Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir menjadi perhatian Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Mohammad
Perintahkan Penyelidikan
Iqbal sudah memerintahkan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Teguh Widodo melakukan penyelidikan. Tujuannya untuk mengetahui apakah kebakaran itu disengaja atau tidak sehingga perlu diminta pertanggungjawaban.
“Saya sudah perintahkan Dirkrimsus turun ke dua lokasi tersebut untuk lidik penyebab Karhutla di sana,” tegas Iqbal.
Iqbal menyebut Polres Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir sudah ke lokasi sejak awal Karhutla terjadi. Bahkan Kapolres kedua wilayah juga berada di lokasi memimpin pemadaman.
“Sejak kemaren tim gabungan maksimal melakukan pendinginan karena vegetasi di lahan tersebut adalah gambut,” katanya.
Iqbal bersyukur hujan sudah turun di dua wilayah itu sehingga mempercepat pemadaman dan pendinginan di lokasi.
Sumber : https://www.liputan6.com