RMK NEWS | Dilaporkan adanya dugaan pembalakan liar, Yosep Erawan, Kepala Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, angkat bicara.
Pelaporan warga ke polisi itu terkait adanya dugaan pembalakan liar yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa Batulawang, di lahan adat milik desa.
Kepala Desa Batulawang Yosep Erawan mengatakan, itu merupakan hal yang biasa. Akan tetapi dirinya menyayangkan tidak bertanya sebelumnya.
“Itu sudah biasa sebenarnya, silahkan saja. Hanya saya sesalkan seharusnya datang dulu ke kami, bertanya dulu kenapa sih begini atau begitu. Harusnya ke saya dulu, nanti saya jabarkan,” kata Yosep Erawan, Kamis (12/10/2023).
Menurutnya, jika belum menemukan solusi, bisa bertemu dan melakukan musyawarah dengan kelompok sadar wisata atau kelompok yang peduli dengan Desa Batulawang.
“Kalau tidak puas, tanya lagi, nanti kita pertemuan antara kelompok sadar wisata dengan kelompok yang memang mengatakan peduli Batulawang,” terangnya lagi.
Yosep juga menegaskan, terkait adanya dugaan pembalakan liar, hal itu tidak benar. Karena digunakan untuk kepentingan wisata di tempat tersebut.
“Menurut saya itu tidak benar lantaran mereka gunakan juga untuk kepentingan wisata di sana, dan ada berita acaranya juga. Saya rasa sudah sesuai prosedur,” tandasnya.
Lebih lanjut Yosep menjelaskan, tanah tersebut merupakan aset milik desa seluas 8 hektar. Dari luas 8 hektar itu, setiap dusun mendapat bagian 1 hektar.
“Aset desa total luasnya delapan hektar. Dibagikan satu hektar per satu dusun, dan satu dusun ada kelompok wisatanya. Sedangkan pohon yang ditebang itu empat hektar untuk agrowisata,” jelasnya.
Yosep menyebut, kelompok sadar wisata yang ada di setiap dusun itu sudah memiliki SK. Namun, hanya satu kelompok yang belum, yakni dari Dusun Karangsari karena masih semak belukar.
“Tapi kalau desainnya sudah ada, dan kita ikuti. Jadi kita melakukan pembangunan bukan untuk keinginan pemerintah, mereka menyodorkan ke kita,” pungkas Yosep.
sumber: harapanrakyat.com