RMK NEWS | – Pangandaran menjadi salah satu daerah tujuan favorit wisatawan di Jawa Barat. Setiap musim liburan tiba, ratusan ribu wisatawan datang berkunjung ke Pangandaran. Namun sayangnya, Pangandaran belum masuk dalam daftar 10 destinasi prioritas pariwisata di Indonesia.
Kondisi inilah yang disayangkan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat Herman Muchtar. Herman menyebut Pangandaran bahkan Jawa Barat, masih kalah dibanding destinasi pariwisata di daerah lain.
“Jawa Barat ini rangking ke 7 nasional di bawah Jawa Tengah, Bali, Jogja, Jatim, Sulawesi, dan sebagainya. Ini ada apa, padahal potensi Jawa Barat itu besar sekali. Kemudian 10 destinasi wisata unggulan nasional, satu pun tidak ada masuk Jawa Barat,” tegas Herman di Bandung, Kamis (19/10/2023).
Dia menegaskan, potensi pariwisata di Jabar khususnya Pangandaran tidak begitu diperhatikan. Sehingga perlu dicari solusi atas persoalan-persoalan yang terjadi pada sektor pariwisata saat ini.
“Kita punya Pangandaran, cuma tidak kita angkat, kurang begitu kita perhatikan, jadi tidak kita perhatikan peningkatan dan pengembangannya,” tegasnya.
Salah satu yang membuat Pangandaran belum menjadi destinasi prioritas pariwisata di Indonesia menurut Herman adalah konektivitas dan jarak tempuh yang masih begitu jauh baik dari Bandung maupun dari Jakarta.
“Dari Bandung 7 jam, dari Jakarta 10 jam. Siapa yang mau datang kesitu kan, kan itu persoalan,” ungkapnya.
“Ini dari awal itu yang saya katakan tadi Janganlah kita selalu membicarakan potensi, kondisi dan masalah jumlah penduduk, tidak perlu itu, Yang perlu kita lakukan apa sih masalahnya, apa solusinya,” sambung Herman.
Karena itu, dia pun mendorong perlu adanya langkah kongkrit untuk membuat Pangandaran bisa naik kelas. Selain menyediakan transportasi yang mudah, juga diperlukan kolaborasi semua lini untuk mewujudkan Pangandaran dan Jawa Barat masuk ke destinasi prioritas pariwisata di Indonesia.
“Makanya saya katakan kereta api harus dihidupkan lagi, bandara harus dihidupkan lagi. Semuanya jalan sendiri-sendiri, jadi pemda jalan sendiri, pakar ilmuwan ya berbicara sendiri, praktisi pun juga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jabar Benny Bachtiar menambahkan, Pangandaran sudah dicanangkan menjadi magnet pariwisata di Jabar khususnya bagian Selatan. Di Pangandaran kata Benny, akan dikembangkan wisata bahari.
“Kita akan mengupayakan Pangandaran menjadi salah satu destinasi wisata bahari, yang notabene ini yang sangat diminati oleh banyak orang. Seperti kita tahu, setiap libur panjang, ini kan kemacetannya sudah luar biasa, kalau kita masuk ke Pangandaran,” tutur Benny.
Selain wisata bahari, disiapkan juga wisata khusus dengan kelas premium di sebelah barat Pangandaran dengan menarik investor. Benny menginginkan, Pangandaran bisa disulap seperti Nusa Dua di Bali.
“Seperti mungkin nanti di Mandasari, kalau memungkinkan daerahnya itu dari kontur tanah dan sebagainya memenuhi standar atau persyaratan, ini bisa menjadi nusa dua di Jawa Barat. Hal-hal ini kita kuatkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, tujuan dibuatnya wisata kelas premium di Pangandaran adalah untuk memecah pasar dari wisatawan yang datang. Sebab menurutnya sejak dulu, Pangandaran sudah mampu menarik minat berbagai kalangan masyarakat.
“Kenapa? Ini untuk memecah segmen pasar. Seperti yang disampaikan di awal, bahwa untuk Pangandaran sendiri hari ini, pantai barat, pantai timur, ini sudah berbagai serata masyarakat yang hadir ke sana,” kata Benny.
Sumber : Detik.jabar