RMKNews | Ciamis, Jaja Sukmana, seorang Penyuluh THL-TBPP Kementerian Pertanian yang lahir di Ciamis pada 20 Desember 1978, mencatatkan prestasi gemilang di Tahun 2024.
Sejak bekerja di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Pamarican, Jaja telah menunjukkan dedikasi luar biasa yang akhirnya mengantarkannya menjadi Penyuluh ASN PPPK pada Tahun 2021.
Prestasi Jaja tidak hanya diakui di tingkat lokal, tetapi juga nasional.
Pada tahun 2024, Jaja Sukmana, mencetak sejarah dengan meraih penghargaan bergengsi sebagai Peringkat 1 Lomba Inovasi Daerah Tingkat Kabupaten Ciamis, Peringkat 1 Lomba Penyuluh Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat, dan Peringkat 1 Lomba Penyuluh Teladan di tingkat Kementerian Pertanian.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara Apresiasi Insan Pertanian Berprestasi yang digelar di Lapangan Upacara Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (17/08/2024).
Acara ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menteri Pertanian langsung memberikan penghargaan kepada para individu yang telah menunjukkan dedikasi, dan komitmen luar biasa, dalam meningkatkan kapasitas petani.
Jaja Sukmana, berhasil meraih Juara 1 di tingkat nasional berkat inovasi yang ia temukan, yaitu “Aplikasi Mutiara Hitam Suburkan Alam” (MUHARAM) yang berfokus pada pertanian berkelanjutan.
Inovasi ini merupakan terobosan dalam penggunaan zat humat, yang merupakan hasil ekstraksi kompos atau pupuk kandang.
Zat humat ini berfungsi sebagai soil conditioner, penyubur tanah dan tanaman, serta dapat menggantikan peran pupuk organik sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk anorganik.
Sebagai gambaran, 50 kg zat humat setara dengan 10 ton pupuk kandang dalam hal menyuburkan tanah.
“Aplikasi MUHARAM lahir dari keprihatinan saya terhadap penurunan kesuburan tanah, minimnya penggunaan pupuk organik, serta penggunaan pupuk anorganik yang semakin masif dan membebani subsidi pemerintah. Inovasi ini hadir sebagai solusi untuk menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan, dan berkelanjutan,”ungkap Jaja Sukmana, saat ditemui di Kantor BPP Pamarican pada Senin pagi (19/08/2024).
Inovasi MUHARAM diharapkan mampu mendukung terwujudnya pertanian yang berkelanjutan, dan tangguh, dalam menghadapi ancaman perubahan iklim, serta kerawanan pangan di masa depan.
Prestasi yang diraih Jaja Sukmana, menjadi inspirasi bagi para Penyuluh, dan Petani di seluruh Indonesia, untuk terus berinovasi, demi kemajuan sektor pertanian.
(RMKNews/EWP)